PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN YANG MENARIK DI SD NEGERI CADAS LEUEUR KECAMATAN NANGGUNG
OLEH :
AHMAD
FAUZI BATUBARA
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN
BOGOR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………
i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah ………………………………………………….. 2
C.
Alternatif Pemecahan Masalah ……………………………………. 2
D.
Tujuan Penelitian …………………………………………………… 3
E.
Manfaat Hasil Penelitian …………………………………………… 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori ………………………………………..........................….… 4
A. Makna
Belajar Dan Tujuan Belajar ………………………..……….. 4
B. Teori Tentang Belajar ………………………………………..………. 6
C. Kerangka
Berpikir …………………………………………..……...… 12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ……………………………………………..…….. 13
B. Prosedur Penelitian
……………………………………………..…... 13
C. Refleksi …………………………………………………….......……. 15
D. Jadwal
Penelitian ……………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….……. 17
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Didalam Undang - Undang Dasar tahun
1945 pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan
pendidikan,dan pernyataan dalam TAP MPR RI No.IV/MPR/19999 tentang GBHN,
ditetapkan pemberdayaan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah
sebagai pusat pemberdayaan nilai sikap da kemampuan serta meningkatkan
partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai.
Peningkatkan kualitas dan kuantitas
mutu pendidikan khususnya disekolah dasar terus menjadi perhatian dan sorotan
dari berbagai pihak baik dari lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Rendahnya
nilai ujian murni menjadi salah satu tolak ukur rendahnya mutu pendidikan.
Rendahnya mutu pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya proses
pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan proses
pembelajaran juga dapat didukung dengan tenaga pengajar, media pembelajaran, serta
peran orang tua.
Di SD Negeri Cadas
Leueur, khususnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan saat ini sangat menjadi perhatian saya sebagai calon guru . Rata-rata siswa tidak mengamalkan lagi Nilai-Nilai Pancasila,
sapalagi sekarang sudah digantikan dengan bermain, pacaran, dan sebagainya.
Hal ini disebabkan siswa kurang mengerti arti pancasila didalam pembelajaran Kewarganegaraan.
Saat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung di SDN Cadas Leuer di kelas
VI, siswa tidak memperhatikan dengan baik dan mendengarkan penjelasan
guru, hal ini dikarenakan siswa rebut, ada yang mencoret – coret buku, ada yang
melihat keluar, ada yang usilan teman, bahkan ada beberapa siswa yang selalu
keluar masuk ijin buang air. Ini sangat berpengaruh kepada siswa lain yang
ingin belajar PKN menjadi terganggu kosentrasinya karena setengah dari siswa dikelas
tidak mengikuti proses pembelajaran dengan baik, yaitu 8 dari 14 siswa VI sulit
sekali berkosentrasi belajar PKN padahal sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian, setelah
diberikan penjelasan oleh Guru. Setelah beberapa kali pertemuan siswa tetap
tidak dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran PKN. Kenyataan ini menunjukan bahwa minat belajar
siswa terhadap PKN tidak menarik minat siswa hal
ini mungkin disebabkan oleh media pembelajaran yang kurang tepat sehingga tidak
menarik minat siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis
termotivasi memilih judul “Meningkatkan Kosentrasi
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Yang Menarik di SDN CADAS
LEUEUR”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan masalah diatas yang
sudah dikemukakan dalam latar belakang yang menyebabkan kualitas belajar
rendah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana meningkatkan
kosentrasi belajar Pendidikan
Kewarganegaraan di SD Negeri 111/Sindang Barang Jero dengan
cara menggunakan media pembelajaran yang menarik”.
1. Alternatif pemecahan
masalah :
Pemecahan masalah ini adalah sebagai
berikut :
Siklus
I : memberikan motivasi dengan menyediakan media
pembelajaran
agar siswaq lebih tertarik dan terfokus
pada
pelajaran yang dijelaskan guru.
Silus
II : Menggunakan alat peraga gambar yang menarik dan
konkrit melihat konsentrasi siswa dalam
proses
belajar.
Siklus
III :
a.
Memberikan tugas latihan siswa
dengan melihat langsung cara kerja siswa
pribadi.
b.
Memberikan kerja kelompok,
melihat seberapa kompaknya siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.
c.
Memberiokan respon / pujian
untuk semua siswa yang mengerjakan tugas dengan baik.
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan dari latar belakang maka
tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan proses hasil konsentrasi siswa
pada pembelajaran Kewarganegaraan dengan media pembelajaran yang menarik di kelas VI SDN No. 111 / Sindang Barang Jero.
- Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi penulis
merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai calon guru yang profesional.
2.
Bagi guru sebagai bahan masukan
pada bidang study Pendidikan
Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi siswa dapat meningkatkan kualitas
dan prestasi belajar siswa
4.
Bagi sekolah dapat meningkatkan
prestasi sekolah dengan mutu yang lebih baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.
Makna belajar dan tujuan belajar
Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali
dengan mengemukakan beberapa defenisi tentang belajar. Ada beberapa defenisi
tentang belajar,antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Cranbach memberikan defenisi :
Learning is shown by a change in behavior as a result of experience
b.
Harold Spears memberikan
batasan : Learning is to abserve to read to imitate, to try something
themselves, to listen, to follow direction.
c.
Geoch, mengatakan : Learning is
a change in performance as a result of practice.
Dari ketiga definisi
diatas, maka dapatlah diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga
belajar itu akan lebih baik, kalau sisubjek belajar itu mengalami atau
melakukannya,jadi tidak bersifat verbalistik.
Dalam pengertian
luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko - fisik menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha
penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Ada beberapa teori
yang berpendapat bahwa proses belajar pada prinsipnya bertumpu pada struktur
kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip sehingga membentuk
satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik.
Untuk melengkapi
pengertian mengenai makna belajar, perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip
yang berkaitan dengan belajar .dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting
untuk diketahui antara lain :
a.
Belajar pada hakikatnya
menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.
b.
Belajar memerlukan proses dan
penahanan serta kematangan diri pada siswa .
c.
Belajar akan lebih mantap dan
efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam.
d.
Dalam banyak hal, belajar
merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru ) dan
conditioning atau pembiasaan.
e.
Kemampuan belajar seorang siswa
harus diperhitungkan
f.
Belajar dapat dilakukan tiga
cara, yaitu :
1. diajar
secara langsung
2. control,
kontak penghayatan, pengalaman langsung.
3. pengenalan
dan/atau peniruan.
g.
Belajar melalui praktek atau
mengalami secara langsung.
h.
Perkembangan pengalaman anak
didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
i.
Bahan pelajaran yang bermakna /
berarti lebih mudah dan menarik untuk dipelajari .
j.
Informasi tentang kelakuan baik
pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan
gairah belajar.
k.
Belajar sedapat mungkin diubah
ke dalam bentuk anekaragam tugas.
2. Tujuan belajar antara lain
:
a.
Untuk mendapatkan pengetahuan, Hal ini ditandai dengan
kemampuan berfikir, pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang
tidak dapat dipisahkan.
b.
Penanaman Konsep Keterampilan, Penanaman konsep atau
merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan – keterampilan jasmaniah
keterampilan – keterampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga akan
menitikberatkan pada keterampilan gerak / penampilan dari anggota tubuh
seseorang yang sedang belajar, keterampilan rohani lebih rumit karena tidak
selalu berurusan dengan masalah – masalah keterampilan yang dapat dilihat
c.
Pembentukan Sikap, Dalam menumbuhkan sikap
mental, prilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih hati-hati dalam pendekatannya
.untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berfikir dengan
tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
B. Teori tentang belajar
Beberapa teori tentang belajar pada mulanya teori dan belajar dikembangkan
oleh para ahli psikopologi dan dicobakan tidak langsung kepada manusia di
sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka beranggapan
bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar mengajar
untuk manusia.
Dalam hal ini secara global ada tiga
teori yakni :
a.
Teori belajar menurut ilmu Jiwa
Daya, Menurut
teori ini, jiwa manusia terdiri bermacam macam daya masing masing daya dapat
dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya. Contohnya daya ingat.
b.
Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa
Gestalt, Teori
ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian unsur belajar
bermula dari pengamatan.
c.
Teori belajar menurut ilmu jiwa
asosiasi. Bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari perjumlahan / bagian
bagian.
3.
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau penghantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat alat grafis,
fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa. Assosiation of Education and Communication Technology
(1997) memberikan batasan media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan
untuk menyampaikan pesan informasi.
secara umum ciri- ciri media
pembelajaran adalah media itu dapat diraba, dilihat, didengar dan diamati
melalui panca indera. Disamping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya,
lingkup sasarannya dan control oleh pemakaianya. Media pembelajaran juga dapat
digunakan sebagai alat Bantu dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun
diluar kelas.
untuk memilih jenis media yang akan digunakan ada beberapa kriteria
pemilihan media pembelajaran yaitu :
a.
Tujuan
b.
Ketepatgunaan
c.
Keadaan siswa
d.
Ketersediaaan
e.
Biaya
Menurut Corei dan Clark, dasar
pemilihan alat Bantu visual adalah memilih alat Bantu yang sesuai dengan
kematangan, minat dan kemampuan kelompok,
memilih alat Bantu yanjg tepat untuk kegiatan pembelajaran.
4. Jenis jenis media
pembelajaran
Menurut Heinrich, molenda dan Rusul, jenis
media pembelajaran yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain :
media non proyeksi, media audio, media gerak, media computer dan media jarak
jauh.
Ada beberapa jenis media yang dapat
digunakan dalam belajar matematika yaitu :
a.
media grafis, seperti gambar,
fotografis, bagan diagram poster kartun dan komik. Media grafis disebut juga
media dua dimensi, yaitu media yang memiliki ukuran panjang lebar.
b.
media tiga dimensi yaitu media
dalam bentuk model padat, monel penampang model susun, model kerja diorama.
c.
Media proyeksi diam, seperti
slide, film, strips dan OHP.
d.
Lingkungan sebagai media
pembelajaran.
Media - media tersebut dapat membantu guru dalam proses pembelajaran
matematika. Dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai anak akan
tertarik dan menumbuhkan motivasi belajar pada anak anak.
5. Optimalisasi Medai
Pembelajaran
Robertus Antgkowo dan Kosasih mengungkapkan bahwa untuk mengoptimalkan
penggunakan media pembelajaran ada prinsip umum penggunakan media yang perlu
diperhatikan .
a.
Prinsip umum penggunaan media
1)
Media harus realistis dan digunakan
secara hati hati, karena media yang amat rinci dengan realisme yang sulit diproses dan dipelajari,
seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya
diperhatikan
2)
Media harus berfungsi untuk
melukiskan perbedaan konsep konsep.
3)
Apabila menggunakan media
gambar, warna gambar harus digunakan untuk perhatian dan membedaklan komponen -
komponen.
b.
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1)
Media yang bagus, menarik,
jelas, dan mudah dimengerti.
2)
Apa yang digunakan sebagai
media harus cukup penting dan cocok untuk hal serupa jia dilihat pada keadaan
yang sebenarnya.
3)
Media harus benar dalam arti
harus menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat pada keadaan yang
sebenarnya.
4)
Media memiliki keserhanaan
dalam arti tidak rumit sehingga sulit dipahami siswa.
5)
Media harus sesuai dengan
kecerdasan orang yang melihatnya.
6)
Ukuran media harus diseuaikan
dengan kebutuhan.
Agar siswa dapat berkonsentrasi
dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dengan baik, maka akan dibahas satu
persatu sesuai dengan jenis media pembelajaran yang akan digunakan.
1.
Media grafis
Diantara media pendidikan yang ada, media grafis
adalah media yang paling umum dipakai. Media ini berfungsi menyalurkan pesan
dari sumber informasi ke penerima pesan media gambar adalah penyajian visual
dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai saran pertimbangan
mengenai kehidupan sehari hari. Misalnya menyangkut manusia, peristiwa, benda
benda, temp[at dan sebagainya. Media gambar mewrupakan media sederhana, mudah
dalam pembuatannya, dan ditinjau dari pembiayaannya termasuk media yang murah
harganya, media grafis (gambar) terdiri atas gambar, bagan, digram, grafik,
poster kartun dan komik.
Kelebihan media gambar :
a.
sifatnya konkrit
b.
gambar dapat mengatasi batasan
ruang dan waktu.
c.
Media gambar dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita.
d.
Media gambar dapat memperjelas
suatu makalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja,
sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalahpahaman.
e.
Media gambar murah harganya dan
gamp-ang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kelemahan media gambar.
a.
Gambar hanya menekankan
persepsi indera mata.
b.
Gambar benda yang terlalu
kompleks kurang efektif untuk kegiatan belajar.
c.
Ukuran yang sangat terbatas,
tidak memadai untuk kelompok besar.
Optimalisasi media gambar :
a.
Gunakan gambar yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa (isi, kuran dan warna).
b.
Soal memegang atau
memperhatikan gambar usahakan gambar gamber tersebtu jangan sampai bergerak.
c.
Hindari penggunaan gambar dalam
jumlah dan jenis yang terlalu banyak, sebab hal ini cenderung membingungkan
siswa.
d.
Arahkan perhatian siswa pada
sebuah gambar kemudian ajukan beberapa pertanyaan langsung dengan gambar
tersebut.
e.
Jika ingin memperhatikan gambar
pada siswa tanpa pengawasan khusu dari guru usahakan agar dapat keterangan
tertulis pada bagian bawah dari gambar tersebut.
2. Media tiga dimensi
Media tiga dimensi adalah penyajian visual dengan memanfaatkan rancangan
bentuk – bentuk yang diperkecil sebai pertimbangan kehidupan sehari hari.
Dilaboratorium matematika sekolah sudah terdapat beberapa macam benda benda
tiga dimensi, meisalnya bentuk bentuk bagan ruang, alat hitung, neraca, jam dan
lain lain.
Kelebihan media tiga dimensi :
a.
sifatnya konkrit, dapat diraba
oleh siswa.
b.
Dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu
c.
Media tiga dimensi dapat
memperjelas suatu masalah.
Kelemahan media tiga dimensi :
a.
Media tiga dimensi sulit
mendapatkannya.
b.
Hanya menekankan persepsi
indera mata dan peraba.
Optimalisasi media tiga dimensi :
a.
Media susuai dnegan
perttumbuhan dan perkembangan siswa.
b.
Saat memegang / meperlihatkan
benda sebagai media usahakan agar benda tersebut dapat terlihat oleh semua
siswa.
c.
Perlihatkan benda satu persatu
agar perhatian siswa hanya tertuju pada benda yang sedang diamati.
3. Media Proyeksi Dian
Pesan harus
diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran yang tyrermasuk
media proyeksi dian antar lain slide, film, teransparansi, transi, dan
proyektor tak tembus cahaya, OHP, computer dan lain lain.
Kelebihan media proyeksi dian.
1.
Menarik perhatian anak, karena
penyajiannya berbeda dengan yang biasa dilakukan,
2.
Dapat menyajikan berbagai
gambar yang tidak disajikan oleh media lain.
Kekurangan media proyeksi
1.
Harga mahal
2.
Bergantun pada alat lain.
3.
Memerlukan keahlian guru.
Optimalisasi media proyeksi :
1.
Guru perlu mahir mengoperasikan
alat – alat yang akan digunakan.
2.
Perlu perencanaan yang matang
agar pembelajaran terlaksana dengan baik.
3.
Teruskan anak pada hal yang
akan diajarkan.
C. Kerangka Pikir
Agar siswa dapat berkonsentrasi di dalam proses pembelajaran diperlukan
seorang pendidik, menggunakan metode media atau cara tertentu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu berhasil atau tidaknya suatu perbuatan
hanya tergantung pada media pembelajaran. Untuk dapat menggunakan media yang
baik, seorang guru harus bisa menggunakan media sesuai dengan materi yang
diajarkan, seperti pelajaran pendidikan
kewarganegaraan kelas VI SDN No. 111 / Sindang Barang Jero Bogor. Dengan menggunakan media pembelajaran yang
menarik diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan
siswa memiliki sesuai dengan apa yang diharapkan dan dirumuskan dalam kurikulum
pendidikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
- Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VI
SDN Cadas leuer Kecamatan Nanggung. Subyek penelitian ini siswa kelas VI yang berjumlah 14 orang siswa
terdiri dari 5 orang laki laki dan 9 orang siswa perempuan. Sekolah Dasar
Negeri Cadas leuer terdiri dari enam ruang kelas 1 ruang kantor, 1 gedung
perpustakaan, WC dan 3 perumahan guru.
- Prosedur penelitian
Prosedur penelitian ini direncanakan terdiri
dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Siklus II adalah
refleksi dari siklus I dan siklus III refleksi dari siklus II. Keputusan
refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi yang telah
dilaksanakan pada siklus beriktunya dan ditetapkan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Tahapan dari 3 siklus tersebut antara lain :
1.
Siklus I
Pada siklus I ini dilakukan pada 1 kali
pertemuan pertama . pada pertemuan pertama guru memberikan persepsi dan
motivasi dengan cara memberikan memperlihatkan media / alat yang digunakan guru
untuk menyampaikan informasi yang dimaksud.
2.
Siklus II
Pada siklus ini guru dan siswa
bekerjasama. Guru meminta siswa secara bergantian untuk mempraktekkan langsung
/ memegang langsung media gambar / alat yang digunakan untuk menambah informasi
dan pengetahuan siswa, dengan memegang, melihat, meraba dan meneliti langsung
melalui media yang dipakai guru. Siklus ke II ini dilakukan pada pertemuan ke
II yaitu minggu II.
3.
SIklus III
Pada pertemuan ke III guru memberikan
tugas latihan pribadi kepada siwsa kemudian guru memperhatikan siswa dalam
mengerjakan tugas latihannya. Yaitu : keseriusan anak / siswa dsalam
menyelesaikan tugas latihan. Guru memberikan tugas kelompok, guru memperhatikan
kekompakan dan keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok terutama
konsentrasi siswa.
Perencanaan.
Pada tahap perencanaan ini diambil
dari data awal pada materi sekaligus pratindakan, menerapkan materi pelajaran
sesuai dengan KTSP SDN Cadas Leuer tahun ajaran 2013.
Di dalam perencanaan tindakan yang harus dilakukan
adalah :
1.
menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran.(RPP).
2.
menyediakan alat peraga / media
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.
3.
melakukan monitoring.
4.
memberikan test evaluasi.
5.
menganalisis hasil evaluasi.
Pelaksanaan tindakan
Di dalam pelaksanaannya yaitu :
1.
Pendahuluan / kegiatan awal. memberikan
motivasi dengan memerplihatkan dan menggunakan media yang menarik seperti
gambar / grafis, media tiga dimensi, media proyeksi diam, dan lingkungan.
2.
Kegiatan inti. Guru bersama siswa
meneliti, memberikan masukan / gagasan pemikiran dari siswa sebagai bahan
masukan melalui Tanya jawab dengan mengamati media yang dipakai guru sebagai
bahan informasi / perantara dari apa yang akan disampaikan.
3.
Kegiatan akhir. Guru memberikan tugas
latihan pribadi serta tugas kelompok kepada siswa kemudian guru mengawasi /
memperhatikan keseriusan siswa / konsentrasi siswa dalam mengerjakan tugas
tersebut. Setelah itu guru memberikan pujian
kepada siswa yang baik dalam mengerjakan latihan / tugas yang diberikan
oleh guru.
Observasi
Pemantauan proses belajar mengajar
dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa sebagai berikut :
1.
Perhatian terhadap penjelasan
guru.
2.
Serius dan aktif bertanya
3.
Aktif menjawab pertanyaan
4.
Memberikan komentar terhadap
jawaban teman
5.
Kerjasamanya dengan teman
6.
Aktif mengerjakan soal latihan
7.
Siswa yang terlambat masuk
kelas
8.
Siswa yang sering keluar masuk
saat pembelajaran berlangsung.
9.
Siswa yang malas mengerjakan
tugas.
10.
Siswa yang izin keluar
11.
Siswa yang suka mengganggu
teman.
Data ini diambil melalui pengamatan
langsung pada saat proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklus /
pertemuan dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang
menunjukkan banyakknya siswa melakukan aktivitas yang positif dan negative.
- Refleksi.
Refleksi merupakn kegiatan belajar
mengajar yang telah mengalami perubahan dari kegiatan belajar sebelumnya yang
dianggap dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa di siklus yang
sebelumnnya. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan
observasi yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya.
D. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikelas VI
SDN Cadas Leuer pada setiap hari senin yaitu mulai tanggal 1 April sampai 8 Maret 2015, 07 April 2015. minggu pertama bulan april sampai ahir minggu. Penelitian
ini diseesuaikan dengan jam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas VI SDN Cadas Leuer agar tidak mengganggu jam mata pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar
Angkowo, Robertus dan Kosasih A. (2007). Optimalisasi Media
Pembelajaran, Jakarta
: Grasindo.
Heinrich. (1996). Media Pembelajaran,
mempengaruhi Minat dan Motivasi Anak Dalam Belajar. Jakarta : Grasindo.
Corei dan Clark C.(1988). Alat Bantu Pembelajaran
sebagai Motivator Anak Untuk Belajar Lebih Giat. Jakarta : Grasindo.
DJumanta Ely. (2007). Matematika SLTP. Jakarta
: Multi Trust
Winata Putra, US (2008). Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta
: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar