Jumat, 19 Juni 2015



PENELITIAN TINDAKAN KELAS


MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK DI SD NEGERI CADAS LEUEUR KECAMATAN NANGGUNG




OLEH  :
AHMAD FAUZI BATUBARA


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN
BOGOR







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………            i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….           ii  

BAB I   
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ………………………………………………………           1
B.       Rumusan Masalah …………………………………………………..          2
C.      Alternatif Pemecahan Masalah …………………………………….          2
D.      Tujuan Penelitian ……………………………………………………         3
E.       Manfaat Hasil Penelitian ……………………………………………         3

BAB II   
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori ………………………………………...........................          4
A. Makna Belajar Dan Tujuan Belajar ………………………..………..         4
B. Teori Tentang Belajar ………………………………………..……….         6
C. Kerangka Berpikir …………………………………………..……...        12

BAB III 
METODE PENELITIAN
A.  Subyek Penelitian ……………………………………………..……..          13
B.  Prosedur Penelitian …………………………………………….....          13
C.  Refleksi …………………………………………………….......…….           15
D. Jadwal Penelitian …………………………………………………….          16

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….…….            17





BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
Didalam Undang - Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan,dan pernyataan dalam TAP MPR RI No.IV/MPR/19999 tentang GBHN, ditetapkan pemberdayaan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pemberdayaan nilai sikap da kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Peningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan khususnya disekolah dasar terus menjadi perhatian dan sorotan dari berbagai pihak baik dari lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Rendahnya nilai ujian murni menjadi salah satu tolak ukur rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran juga dapat didukung dengan tenaga pengajar, media pembelajaran, serta peran orang tua.
Di SD Negeri Cadas Leueur, khususnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan saat ini sangat menjadi perhatian saya sebagai calon guru . Rata-rata siswa tidak mengamalkan lagi Nilai-Nilai Pancasila, sapalagi sekarang sudah digantikan dengan bermain, pacaran, dan sebagainya.  Hal ini disebabkan siswa kurang mengerti arti pancasila  didalam pembelajaran Kewarganegaraan.
Saat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung di SDN  Cadas Leuer di kelas VI, siswa tidak memperhatikan dengan baik dan mendengarkan penjelasan guru, hal ini dikarenakan siswa rebut, ada yang mencoret – coret buku, ada yang melihat keluar, ada yang usilan teman, bahkan ada beberapa siswa yang selalu keluar masuk ijin buang air. Ini sangat berpengaruh kepada siswa lain yang ingin belajar PKN menjadi terganggu kosentrasinya karena setengah dari siswa dikelas tidak mengikuti proses pembelajaran dengan baik, yaitu 8 dari 14 siswa VI sulit sekali berkosentrasi belajar PKN padahal sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian, setelah diberikan penjelasan oleh Guru. Setelah beberapa kali pertemuan siswa tetap tidak dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran PKN. Kenyataan ini menunjukan bahwa minat belajar siswa terhadap PKN  tidak menarik minat siswa hal ini mungkin disebabkan oleh media pembelajaran yang kurang tepat sehingga tidak menarik minat siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi memilih judul “Meningkatkan Kosentrasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan  Media Pembelajaran Yang Menarik di SDN CADAS LEUEUR.

B.   Rumusan Masalah
Sesuai dengan masalah diatas yang sudah dikemukakan dalam latar belakang yang menyebabkan kualitas belajar rendah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana meningkatkan kosentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri 111/Sindang Barang Jero dengan cara menggunakan media pembelajaran yang menarik”.

1.    Alternatif pemecahan masalah :
            Pemecahan masalah ini adalah sebagai berikut :
Siklus I            :           memberikan motivasi dengan menyediakan media
                                       pembelajaran agar siswaq lebih tertarik dan terfokus
                                       pada pelajaran yang dijelaskan guru.
Silus II             :           Menggunakan alat peraga gambar yang menarik dan
                                       konkrit  melihat   konsentrasi  siswa   dalam   proses
                                       belajar.
Siklus III         :    
a.         Memberikan tugas latihan siswa dengan melihat langsung cara  kerja siswa pribadi.
b.        Memberikan kerja kelompok, melihat seberapa kompaknya siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.
c.         Memberiokan respon / pujian untuk semua siswa yang mengerjakan tugas dengan baik.

C.  Tujuan Penelitian
    Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan dari latar belakang maka tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan proses hasil konsentrasi siswa pada pembelajaran Kewarganegaraan dengan media pembelajaran yang menarik di kelas VI SDN No. 111 / Sindang Barang Jero.

  1. Manfaat Penelitian
    Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.      Bagi penulis merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai calon guru yang profesional.
2.      Bagi guru sebagai bahan masukan pada bidang study Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran.
3.      Bagi siswa dapat meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa
4.      Bagi sekolah dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan mutu yang lebih baik.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.  Kajian Teori
1.                Makna belajar dan tujuan belajar
Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan mengemukakan beberapa defenisi tentang belajar. Ada beberapa defenisi tentang belajar,antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :
a.         Cranbach memberikan defenisi : Learning is shown by a change in behavior as a result of experience
b.         Harold Spears memberikan batasan : Learning is to abserve to read to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.
c.         Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of practice.

Dari ketiga definisi diatas, maka dapatlah diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau sisubjek belajar itu mengalami atau melakukannya,jadi tidak bersifat verbalistik.
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko -  fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa proses belajar pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik.
Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar, perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar .dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting untuk diketahui antara lain :
a.         Belajar  pada  hakikatnya menyangkut potensi  manusiawi  dan kelakuannya.
b.         Belajar memerlukan proses dan penahanan serta kematangan diri pada siswa .
c.         Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam.
d.        Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru ) dan conditioning atau pembiasaan.
e.         Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan
f.          Belajar dapat dilakukan tiga cara, yaitu :
1. diajar secara langsung
2. control, kontak penghayatan, pengalaman langsung.
3. pengenalan dan/atau peniruan.
g.         Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung.
h.         Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
i.           Bahan pelajaran yang bermakna / berarti lebih mudah dan menarik untuk dipelajari .
j.           Informasi tentang kelakuan baik pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.
k.         Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk anekaragam tugas.

2.    Tujuan belajar antara lain :
a.         Untuk mendapatkan pengetahuan, Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir, pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan.
b.         Penanaman Konsep Keterampilan, Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan – keterampilan jasmaniah keterampilan – keterampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak / penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, keterampilan rohani lebih rumit karena tidak selalu berurusan dengan masalah – masalah keterampilan yang dapat dilihat
c.         Pembentukan Sikap, Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih hati-hati dalam pendekatannya .untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

B.  Teori tentang belajar
   Beberapa teori tentang belajar pada mulanya teori dan belajar dikembangkan oleh para ahli psikopologi dan dicobakan tidak langsung kepada manusia di sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar mengajar untuk manusia.

Dalam hal ini secara global ada tiga teori yakni :
a.         Teori belajar menurut ilmu Jiwa Daya, Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri bermacam macam daya masing masing daya dapat dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya. Contohnya daya ingat.
b.         Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt, Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian unsur belajar bermula dari pengamatan.
c.         Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi. Bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari perjumlahan / bagian bagian.

3.         Media Pembelajaran
  Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau penghantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa. Assosiation of Education and Communication Technology (1997) memberikan batasan media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan informasi.
secara umum ciri- ciri media pembelajaran adalah media itu dapat diraba, dilihat, didengar dan diamati melalui panca indera. Disamping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasarannya dan control oleh pemakaianya. Media pembelajaran juga dapat digunakan sebagai alat Bantu dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun diluar kelas.
  untuk memilih jenis media yang akan digunakan ada beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu :
a.         Tujuan
b.         Ketepatgunaan
c.         Keadaan siswa
d.        Ketersediaaan
e.         Biaya
  Menurut  Corei dan Clark, dasar pemilihan alat Bantu visual adalah memilih alat Bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan kemampuan kelompok,  memilih alat Bantu yanjg tepat untuk kegiatan pembelajaran.









4.    Jenis jenis media pembelajaran
 Menurut Heinrich, molenda dan Rusul, jenis media pembelajaran yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain : media non proyeksi, media audio, media gerak, media computer dan media jarak jauh.
       
Ada beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam belajar matematika yaitu :
a.         media grafis, seperti gambar, fotografis, bagan diagram poster kartun dan komik. Media grafis disebut juga media dua dimensi, yaitu media yang memiliki ukuran panjang lebar.
b.         media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, monel penampang model susun, model kerja diorama.
c.         Media proyeksi diam, seperti slide, film, strips dan OHP.
d.        Lingkungan sebagai media pembelajaran.
   Media - media tersebut dapat membantu guru dalam proses pembelajaran matematika. Dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai anak akan tertarik dan menumbuhkan motivasi belajar pada anak anak.

5.    Optimalisasi Medai Pembelajaran
   Robertus Antgkowo dan Kosasih mengungkapkan bahwa untuk mengoptimalkan penggunakan media pembelajaran ada prinsip umum penggunakan media yang perlu diperhatikan .
a.         Prinsip umum penggunaan media
1)   Media harus realistis dan digunakan secara hati hati, karena media yang amat rinci dengan realisme yang sulit diproses dan dipelajari, seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan
2)   Media harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep konsep.
3)   Apabila menggunakan media gambar, warna gambar harus digunakan untuk perhatian dan membedaklan komponen - komponen.
b.        Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1)   Media yang bagus, menarik, jelas, dan mudah dimengerti.
2)   Apa yang digunakan sebagai media harus cukup penting dan cocok untuk hal serupa jia dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
3)   Media harus benar dalam arti harus menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
4)   Media memiliki keserhanaan dalam arti tidak rumit sehingga sulit dipahami siswa.
5)   Media harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.
6)   Ukuran media harus diseuaikan dengan kebutuhan.

Agar siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan baik, maka akan dibahas satu persatu sesuai dengan jenis media pembelajaran yang akan digunakan.

1.         Media grafis
Diantara media pendidikan yang ada, media grafis adalah media yang paling umum dipakai. Media ini berfungsi menyalurkan pesan dari sumber informasi ke penerima pesan media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai saran pertimbangan mengenai kehidupan sehari hari. Misalnya menyangkut manusia, peristiwa, benda benda, temp[at dan sebagainya. Media gambar mewrupakan media sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau dari pembiayaannya termasuk media yang murah harganya, media grafis (gambar) terdiri atas gambar, bagan, digram, grafik, poster kartun dan komik.

Kelebihan media gambar :
a.       sifatnya konkrit
b.      gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c.       Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d.      Media gambar dapat memperjelas suatu makalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalahpahaman.
e.       Media gambar murah harganya dan gamp-ang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Kelemahan media gambar.
a.       Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
b.      Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan belajar.
c.       Ukuran yang sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok besar.

Optimalisasi media gambar :
a.       Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa (isi, kuran dan warna).
b.      Soal memegang atau memperhatikan gambar usahakan gambar gamber tersebtu jangan sampai bergerak.
c.       Hindari penggunaan gambar dalam jumlah dan jenis yang terlalu banyak, sebab hal ini cenderung membingungkan siswa.
d.      Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar kemudian ajukan beberapa pertanyaan langsung dengan gambar tersebut.
e.       Jika ingin memperhatikan gambar pada siswa tanpa pengawasan khusu dari guru usahakan agar dapat keterangan tertulis pada bagian bawah dari gambar tersebut.

2.  Media tiga dimensi
  Media tiga dimensi adalah penyajian visual dengan memanfaatkan rancangan bentuk – bentuk yang diperkecil sebai pertimbangan kehidupan sehari hari. Dilaboratorium matematika sekolah sudah terdapat beberapa macam benda benda tiga dimensi, meisalnya bentuk bentuk bagan ruang, alat hitung, neraca, jam dan lain lain.

Kelebihan media tiga dimensi :
a.       sifatnya konkrit, dapat diraba oleh siswa.
b.      Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c.       Media tiga dimensi dapat memperjelas suatu masalah.

Kelemahan media tiga dimensi :
a.       Media tiga dimensi sulit mendapatkannya.
b.      Hanya menekankan persepsi indera mata dan peraba.

Optimalisasi media tiga dimensi :
a.       Media susuai dnegan perttumbuhan dan perkembangan siswa.
b.      Saat memegang / meperlihatkan benda sebagai media usahakan agar benda tersebut dapat terlihat oleh semua siswa.
c.       Perlihatkan benda satu persatu agar perhatian siswa hanya tertuju pada benda yang sedang diamati.

3.  Media Proyeksi Dian
 Pesan harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran yang tyrermasuk media proyeksi dian antar lain slide, film, teransparansi, transi, dan proyektor tak tembus cahaya, OHP, computer dan lain lain.

Kelebihan media proyeksi dian.
1.      Menarik perhatian anak, karena penyajiannya berbeda dengan yang biasa dilakukan,
2.      Dapat menyajikan berbagai gambar yang tidak disajikan oleh media lain.

Kekurangan media proyeksi
1.      Harga mahal
2.      Bergantun pada alat lain.
3.      Memerlukan keahlian guru.

Optimalisasi media proyeksi :
1.      Guru perlu mahir mengoperasikan alat – alat yang akan digunakan.
2.      Perlu perencanaan yang matang agar pembelajaran terlaksana dengan baik.
3.      Teruskan anak pada hal yang akan diajarkan.

C.  Kerangka Pikir
  Agar siswa dapat berkonsentrasi di dalam proses pembelajaran diperlukan seorang pendidik, menggunakan metode media atau cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu berhasil atau tidaknya suatu perbuatan hanya tergantung pada media pembelajaran. Untuk dapat menggunakan media yang baik, seorang guru harus bisa menggunakan media sesuai dengan materi yang diajarkan, seperti pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VI SDN No. 111 / Sindang Barang Jero Bogor. Dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan siswa memiliki sesuai dengan apa yang diharapkan dan dirumuskan dalam kurikulum pendidikan.














BAB III
METODE PENELITIAN


  1. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VI SDN Cadas leuer Kecamatan Nanggung. Subyek penelitian ini siswa kelas VI yang berjumlah 14 orang siswa terdiri dari 5 orang laki laki dan 9 orang siswa perempuan. Sekolah Dasar Negeri Cadas leuer terdiri dari enam ruang kelas 1 ruang kantor, 1 gedung perpustakaan, WC dan 3 perumahan guru.

  1. Prosedur penelitian
 Prosedur penelitian ini direncanakan terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Siklus II adalah refleksi dari siklus I dan siklus III refleksi dari siklus II. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus beriktunya dan ditetapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Tahapan dari 3 siklus tersebut antara lain :
1.      Siklus I
Pada siklus I ini dilakukan pada 1 kali pertemuan pertama . pada pertemuan pertama guru memberikan persepsi dan motivasi dengan cara memberikan memperlihatkan media / alat yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi yang dimaksud.
2.      Siklus II
Pada siklus ini guru dan siswa bekerjasama. Guru meminta siswa secara bergantian untuk mempraktekkan langsung / memegang langsung media gambar / alat yang digunakan untuk menambah informasi dan pengetahuan siswa, dengan memegang, melihat, meraba dan meneliti langsung melalui media yang dipakai guru. Siklus ke II ini dilakukan pada pertemuan ke II yaitu minggu II.


3.      SIklus III
Pada pertemuan ke III guru memberikan tugas latihan pribadi kepada siwsa kemudian guru memperhatikan siswa dalam mengerjakan tugas latihannya. Yaitu : keseriusan anak / siswa dsalam menyelesaikan tugas latihan. Guru memberikan tugas kelompok, guru memperhatikan kekompakan dan keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok terutama konsentrasi siswa.

Perencanaan.
Pada tahap perencanaan ini diambil dari data awal pada materi sekaligus pratindakan, menerapkan materi pelajaran sesuai dengan KTSP SDN Cadas Leuer tahun ajaran 2013.
Di dalam perencanaan tindakan yang harus dilakukan adalah :
1.      menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran.(RPP).
2.      menyediakan alat peraga / media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.
3.      melakukan monitoring.
4.      memberikan test evaluasi.
5.      menganalisis hasil evaluasi.

 Pelaksanaan tindakan
Di dalam pelaksanaannya yaitu :
1.         Pendahuluan / kegiatan awal. memberikan motivasi dengan memerplihatkan dan menggunakan media yang menarik seperti gambar / grafis, media tiga dimensi, media proyeksi diam, dan lingkungan.
2.         Kegiatan inti. Guru bersama siswa meneliti, memberikan masukan / gagasan pemikiran dari siswa sebagai bahan masukan melalui Tanya jawab dengan mengamati media yang dipakai guru sebagai bahan informasi / perantara dari apa yang akan disampaikan.
3.         Kegiatan akhir. Guru memberikan tugas latihan pribadi serta tugas kelompok kepada siswa kemudian guru mengawasi / memperhatikan keseriusan siswa / konsentrasi siswa dalam mengerjakan tugas tersebut. Setelah itu guru memberikan pujian  kepada siswa yang baik dalam mengerjakan latihan / tugas yang diberikan oleh guru.

Observasi
Pemantauan proses belajar mengajar dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa sebagai berikut :
1.      Perhatian terhadap penjelasan guru.
2.      Serius dan aktif bertanya
3.      Aktif menjawab pertanyaan
4.      Memberikan komentar terhadap jawaban teman
5.      Kerjasamanya dengan teman
6.      Aktif mengerjakan soal latihan
7.      Siswa yang terlambat masuk kelas
8.      Siswa yang sering keluar masuk saat pembelajaran berlangsung.
9.      Siswa yang malas mengerjakan tugas.
10.  Siswa yang izin keluar
11.  Siswa yang suka mengganggu teman.
Data ini diambil melalui pengamatan langsung pada saat proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklus / pertemuan dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang menunjukkan banyakknya siswa melakukan aktivitas yang positif dan negative.


  1. Refleksi.
Refleksi merupakn kegiatan belajar mengajar yang telah mengalami perubahan dari kegiatan belajar sebelumnya yang dianggap dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa di siklus yang sebelumnnya. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya.


D.  Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikelas VI SDN Cadas Leuer pada setiap hari senin yaitu mulai tanggal 1 April sampai 8 Maret 2015, 07 April 2015. minggu pertama bulan april sampai ahir minggu. Penelitian ini diseesuaikan dengan jam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas VI SDN  Cadas Leuer agar tidak mengganggu jam mata pelajaran lainnya.

























DAFTAR PUSTAKA

Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar
Angkowo, Robertus dan Kosasih A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta : Grasindo.
Heinrich. (1996). Media Pembelajaran, mempengaruhi Minat dan Motivasi Anak Dalam Belajar. Jakarta : Grasindo.
Corei dan Clark C.(1988). Alat Bantu Pembelajaran sebagai Motivator Anak Untuk Belajar Lebih Giat. Jakarta : Grasindo.
DJumanta Ely. (2007). Matematika SLTP. Jakarta : Multi Trust
Winata Putra, US (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar